(Verse 1)

Aku berbicara lewat kata,

Lirik-lirik ini jadi suara.

Tapi kau tak pernah benar-benar dengar,

Hanya alunan musik yang terasa pudar.

Kuberi makna di setiap bait,

Namun semua tenggelam dalam gelit.

Kau terhanyut, tapi tak mendalam,

Seperti ombak yang hilang ditelan malam.

(Chorus)

Aku takut kata-kataku sia-sia,

Semua hanya jadi nada tanpa makna.

Apa kau dengar apa yang kusampaikan?

Atau hanya musik yang berputar di ingatan?

(Verse 2)

Aku mencurahkan seluruh jiwa,

Mencari ruang di hati yang lupa.

Tapi aku hanya gema di telinga,

Tak mampu singgah, tak pernah dipeluk rasa.

Aku ingin kau tahu ini tentangmu,

Tentang luka yang tak pernah sembuh.

Namun kau mendengar hanya melodi,

Tak peduli arti, tak peduli isi.

(Chorus)

Aku takut kata-kataku sia-sia,

Semua hanya jadi nada tanpa makna.

Apa kau dengar apa yang kusampaikan?

Atau hanya musik yang berputar di ingatan?

(Bridge)

Mungkin aku salah bicara,

Mungkin lirikku terlalu biasa.

Tapi di dalam hati yang kusimpan,

Hanya ini caraku untuk bertahan.

(Chorus)

Aku takut kata-kataku sia-sia,

Semua hanya jadi nada tanpa makna.

Apa kau dengar apa yang kusampaikan?

Atau hanya musik yang berputar di ingatan?

(Outro)

Jika tak ada yang mendengar,

Aku tetap bernyanyi meski hancur.

Karena kata adalah jiwaku,

Meski kalian hanya mendengar laguku.