Saat matahari tenggelam di senja hari,

Kutatap langit yang memerah, kosong tanpa hadirmu.

Kursi yang kau tinggalkan, masih menyimpan cerita,

Suara lembutmu, melantunkan lagu dalam hening malam.

(Chorus)

Oh Ibu, kau telah pergi dalam sunyi,

Namun jejakmu abadi, tertulis dalam jiwaku.

Rindu ini seperti embun pagi yang tak kunjung hilang,

Menetes dalam doa, berharap kau tenang di sana.

(Verse 2)

Dalam setiap langkahku, kulihat bayanganmu,

Senyummu yang lembut, memberi kekuatan saat lelah.

Walau kau tak di sini, cintamu terus membimbing,

Menemani setiap perjalanan, meski hanya dalam mimpi.

(Chorus)

Oh Ibu, kau telah pergi dalam sunyi,

Namun jejakmu abadi, tertulis dalam jiwaku.

Rindu ini seperti embun pagi yang tak kunjung hilang,

Menetes dalam doa, berharap kau tenang di sana.

(Bridge)

Di malam yang gelap, bintang-bintang bersinar lembut,

Kulihat cahayamu dalam kilau yang menenangkan.

Kau bagaikan penuntun dalam kegelapan,

Takkan pernah pudar, sinarmu di hatiku.

(Chorus)

Oh Ibu, kau telah pergi dalam sunyi,

Namun jejakmu abadi, tertulis dalam jiwaku.

Rindu ini seperti embun pagi yang tak kunjung hilang,

Menetes dalam doa, berharap kau tenang di sana.

(Outro)

Selamanya kau akan terukir dalam relung hatiku,

Dalam setiap detik, aku merasakan kehadiranmu.

Oh Ibu, walau kau jauh, kau selalu dekat,

Dalam doa dan rindu, takkan pernah terlupakan.