Intro :
Malam dingin menusuk kalbu di baluti bayangan semu,
Jiwa-jiwa yang tersesat berjuang demi keuntungan sesaat,
Berisik membisik kencang di terowongan kereta bawah tanah,
Irama mentah Simponi Detak jantung ini terdengar rusuh!
Verse 1:
Lampu jalanan yang rusak tergeletak mawar merah mulai layu,
Nyanyian tengah malam memberontak di balik hati yang rapuh,
Membungkuk berjalan lusuh lelaki tua memikul asa dan derita,
Di balik sedan mewah seorang lelaki jalang memeluk wanita binal!
Kisah debu jalanan ceritakan percikan api di dalam kegelisahan kota,
terdengar keras suara bayi menangis di atas gerobak berlinang air mata,
kekacauan ini Membungkus di atas tumpukan sampah hilangkan arah,
semakin larut Penglihatan kabur Denyut nadi kota yang tak pernah tidur!
Kesombongan jadi raja menguasai jiwa jiwa yang hampa menjadi binasa,
Di balik kemewahan kota ada luka yang tersembunyi tampak terlihat nyata,
Tipu menipu hujat menghujat saling menjatuhkan sampai hilangkan nyawa,
Di mana rasa cinta kemana jati diri nya semua sirna dalam fatamorgana dunia!
Chorus:
Rakus, tamak, munafik, ambisi cinta dunia, tak ada tenggang rasa,
Janganlah kita merasa bisa tapi harus bisa merasa,
Semoga kehilafan ulah manusia di berikan setitik cahaya,
Ya Allah mohon ampunan atas semua khilap dan dosa!
Verse 2:
Mari Kita berlabuh dalam dermaga yang utuh,
Saling peduli saling menyayangi tanpa rasa pamrih,
Berbuat baik tanpa harus ada nama gelar dan golongan,
Jangan pernah mengingat semua kebaikan yang kita lakukan!
Membawa cinta memberi perhatian terhadap sesama,
Merangkul derita membawa gembira dan bahagia,
Mengakat kesetaraan menjadi bagian semua harapan,
Meluruskan kesalahan tanpa harus mencari pembenaran!
Cinta ini adalah perjuangan memberi lirik rap dari filsup jalanan,
Ini bukan rasa sesaat menyayat tanpa tersirat dalam hati kesemuan,
Coba rasakan ikhlaskan dengarkan suara beat yang tajam menghantam,
Tanpa membungkam sampai hilangkan percikan bara di dalam sekam!