Hari berganti, malam pun datang,

Perut kosong, dingin menyerang.

Langkah berat, tubuhku letih,

Hidup ini tak pernah bersih.

Oh Tuhan, apa salahku?

Mengapa jalan hidup begini?

Air mata jatuh di pipi,

Hati pedih tak henti-henti.

Melihat dunia penuh kemewahan,

Sedang aku tenggelam di kesusahan.

Tiada rumah tempat berlindung,

Hanya doa jadi penyejuk rindu.

Oh Tuhan, apa salahku?

Mengapa jalan hidup begini?

Air mata jatuh di pipi,

Hati pedih tak henti-henti.

Adakah cahaya di ujung sana,

Ataukah gelap yang selamanya?

Kulelah bertanya pada dunia,

Mengapa takdir sekejam ini?

Oh Tuhan, apa salahku?

Mengapa jalan hidup begini?

Air mata jatuh di pipi,

Hati pedih tak henti-henti.

Namun ku tetap berdiri di sini,

Meski hidup menolak memberi.

Semoga esok mentari bersinar,

Menghapus duka yang terus mengakar.