[Verse 1
Bisik-bisik di koridor, suara tawa di belakang,
Nama ku jadi bahan, tiap langkahku terasa hilang.
Tangan mereka mencengkeram, hatiku jadi batu,
Air mata jatuh, tapi dendam tak lagi beku.
Aku yang mereka injak, aku yang mereka hina,
Tapi kini aku bangun, aku pegang semua amarah.
Tak ada lagi takut, tak ada lagi lari,
Aku korban yang belajar dari api.
[Chorus
Darah di dalam luka, kini membentuk senjata,
Setiap hinaan jadi nyala bara.
Mereka pikir aku mati, tenggelam di malam,
Tapi aku bangkit dengan dendam di dalam.
[ Verse 2
Mereka menciptaku, monster di cermin,
Dengan setiap pukulan, aku jadi mesin.
Tak ada cinta, hanya keheningan dingin,
Rasa sakit berubah jadi pelindung batin.
Mata penuh kilat, jiwa jadi baja,
Aku bukan lagi boneka di panggung mereka.
Kini giliranku untuk menatap balik,
Membiarkan mereka merasakan luka yang terusik.
[Chorus
Darah di dalam luka, kini membentuk senjata,
Setiap hinaan jadi nyala bara.
Mereka pikir aku mati, tenggelam di malam,
Tapi aku bangkit dengan dendam di dalam.
[Bridge
Ini bukan cerita pahlawan yang terlahir,
Ini tentang api yang kau bakar, kini berakhir.
Aku tak ingin pengampunan, tak butuh pelukan,
Hanya ingin kau tahu bagaimana rasanya kehilangan.