(Verse 1) Waktu kecil main hujan-hujanan, Balik rumah langsung dimarahi, Ibu bilang, \"Nanti kamu sakit,\" Tapi esoknya main lagi. (Pre-Chorus) Lelaki itu lucu, penuh cerita, Kadang nakal, kadang sok dewasa, Tapi di hati, ada sisi manja, Yang tak pernah hilang, selamanya. (Chorus) Lelaki, lelaki, tak pernah dewasa, Kecil dimarahi, besar dimarahi istri juga. Tertawa, menangis, tetap sama saja, Hidupnya penuh drama, tapi bikin bahagia. (Verse 2) Sudah besar lupa kunci rumah, Istri bilang, \"Kamu ini gimana?\" Tersenyum salah, diam juga salah, Akhirnya tetap kena ceramah. (Pre-Chorus) Lelaki itu lucu, penuh cerita, Kadang keras, tapi hatinya lembut juga, Walau sering bikin kepala orang mendidih, Dia tetap dicinta, apa adanya. (Chorus) Lelaki, lelaki, tak pernah dewasa, Kecil dimarahi, besar dimarahi istri juga. Tertawa, menangis, tetap sama saja, Hidupnya penuh drama, tapi bikin bahagia. (Bridge) Jadi lelaki, harus terima nasib, Dimarahi ibu, dimarahi istri. Tapi tak apa, hidup ini indah, Selama ada cinta di setiap marah. (Chorus) Lelaki, lelaki, tak pernah dewasa, Kecil dimarahi, besar dimarahi istri juga. Tertawa, menangis, tetap sama saja, Hidupnya penuh drama, tapi bikin bahagia. (Outro) Jadi lelaki, tak perlu sempurna, Yang penting setia dan bawa tawa. Dimarahi lagi? Anggap saja lagu, Lelaki, lelaki, tetap lucu selalu.