(Verse 1) Di balik meja yang megah, Kau tertawa, dunia milikmu saja. Janji-janji manis terukir di bibir, Tapi tanganmu menggapai harta. (Chorus) Oh, pejabat dengan wajah berseri, Uang rakyat kau bawa pergi, Di balik senyummu yang penuh dusta, Kau coreng hati yang berharap pada negara. (Verse 2) Sungai pajak mengalirkan harapan, Namun kau hisap hingga kering, Rakyat terhimpit, diam merintih, Tapi kau tetap bertakhta. (Chorus) Oh, pejabat dengan wajah berseri, Uang rakyat kau bawa pergi, Di balik senyummu yang penuh dusta, Kau coreng hati yang berharap pada negara. (Outro) Namun tak selamanya ini akan bertahan, Rantai tak terlihat akan membelenggu langkahmu, Kebenaran akan terbuka. karena hukum karma itu nyata.